Jenis Pelumas Mesin Kapal: Perbedaan Oli Cylinder, System, dan Trunk Piston

Di dunia maritim, pelumas mesin bukan hanya soal oli, melainkan komponen vital yang dirancang khusus untuk kebutuhan mesin tertentu. Memahami perbedaan antara jenis pelumas mesin kapal seperti Cylinder Oil, System Oil, dan Trunk Piston Engine Oil adalah fundamental bagi setiap insinyur dan teknisi. Ketiga oli ini memiliki fungsi, komposisi, dan aplikasi yang sangat berbeda, yang jika salah digunakan dapat berakibat fatal pada mesin.


 

1. Oli Silinder (Cylinder Oil)

 

Oli ini adalah pelumas yang digunakan secara eksklusif pada silinder mesin diesel berukuran besar, khususnya mesin dua tak tipe crosshead yang beroperasi menggunakan bahan bakar berat (Heavy Fuel Oil – HFO).

  • Fungsi: Fungsi utamanya adalah melumasi liner silinder dan cincin piston (piston ring) di mana terjadi pembakaran.
  • Karakteristik Kunci: Oli silinder memiliki TBN (Total Base Number) yang sangat tinggi, biasanya berkisar antara 40 hingga 100. TBN adalah ukuran kemampuan oli untuk menetralkan asam. Oli silinder dengan TBN tinggi sangat penting untuk menetralisir asam sulfat yang terbentuk dari pembakaran HFO yang tinggi belerang. Karena oli ini dikonsumsi selama proses pembakaran, ia harus diinjeksikan secara terus-menerus ke dalam silinder.

 

2. Oli Sistem (System Oil)

 

Oli sistem, di sisi lain, digunakan pada bagian bawah mesin diesel dua tak tipe crosshead yang sama, tetapi di sistem yang terpisah.

  • Fungsi: Oli ini berfungsi untuk melumasi bagian-bagian crankcase, termasuk crankshaft, bearings, dan connecting rod. Oli sistem tidak bersentuhan dengan hasil pembakaran di dalam silinder.
  • Karakteristik Kunci: Oli sistem memiliki TBN yang sangat rendah, seringkali di bawah 10. Oli ini tidak perlu menetralkan asam seperti oli silinder. Oli sistem adalah pelumas sirkulasi yang digunakan dalam jangka waktu lama sebelum diganti. Fungsi utamanya adalah sebagai pelumas, pendingin, dan pembersih dari partikel yang mungkin masuk.
See also  SCBA: Panduan tentang Self Contained Breathing Apparatus

 

3. Oli Mesin Trunk Piston (Trunk Piston Engine Oil)

 

Oli ini adalah pelumas “serbaguna” yang digunakan di semua jenis mesin empat tak, serta beberapa mesin dua tak yang lebih kecil.

  • Fungsi: Berbeda dari mesin crosshead yang memisahkan fungsi pelumasan, oli mesin trunk piston harus melakukan dua tugas sekaligus: melumasi bagian crankcase dan juga silinder. Oli ini bersentuhan langsung dengan hasil pembakaran dan harus bisa menetralkannya sekaligus melumasi bagian bawah mesin.
  • Karakteristik Kunci: Oli ini memiliki TBN sedang, biasanya berkisar antara 20 hingga 40, yang merupakan kompromi antara kebutuhan oli silinder dan oli sistem. Oli ini mengandung aditif deterjen dan dispersan yang kuat untuk membersihkan jelaga dan partikel yang dihasilkan selama pembakaran.

 

Ringkasan Perbedaan Kunci

 

Berikut adalah perbandingan singkat yang merangkum perbedaan antara jenis pelumas mesin kapal ini:

Tipe Oli Fungsi Utama TBN Aplikasi Mesin
Oli Silinder Melumasi silinder, menetralkan asam. Tinggi (40-100) Mesin 2-Tak Crosshead
Oli Sistem Melumasi crankcase, bearings, dan roda gigi. Rendah (<10) Mesin 2-Tak Crosshead
Oli Trunk Piston Melumasi silinder & crankcase secara bersamaan. Sedang (20-40) Mesin 4-Tak

 

Kesimpulan

 

Memahami jenis pelumas mesin kapal adalah hal yang sangat penting. Perbedaan antara Oli Silinder, Oli Sistem, dan Oli Mesin Trunk Piston bukanlah hal sepele, melainkan dirancang sesuai dengan arsitektur mesin itu sendiri. Menggunakan jenis oli yang salah dapat menyebabkan korosi parah, keausan komponen, dan bahkan kegagalan mesin. Selalu pastikan Anda menggunakan jenis oli yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk memastikan mesin kapal Anda beroperasi dengan optimal dan tahan lama.

Leave a Comment